Rabu, 05 Desember 2012

Siklus Akutansi Perusaaan Dagang dan Jasa


Secara umum pengertian siklus akuntansi adalah proses penyediaan informasi keuangan yang meliputi tahap pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan tahap penyusunan laporan keuangan berdasarkan tahapan-tahapan penyusunan laporan keuangan. Laporan keungan adalah sebuah bentuk penyampaian informasi keuangan kepada pemakai informasi dalam bentuk debit dan kredit agar mudah dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan.

Siklus Akuntansi

Dalam ilmu akuntansi, secara garis besar siklus akuntansi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Siklus akuntansi perusahaan jasa dan siklus akuntansi perusahaan dagang. Terdapat perbedaan cukup signifikan antara kedua siklus akuntansi tersebut. Untuk memahami lebih lanjut tentang perbedaan bentuk siklus akuntansi perusahaan dagang dengan siklus akuntansi perusahaan jasa, dapat dilihat pada informasi berikut:

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Secara umum bentuk siklus akuntansi perusahaan jasa meliputi:
  1. Pembuatan bukti transaksi
  2. Membuat jurnal/buku harian atas transaksi yang terjadi sesuai berdasarkan tanggal transaksi
  3. Pemindahbukuan dari jurnal ke buku besar (pembuatan buku besar)
  4. Membuat ayat jurnal penyesuaian
  5. Pembuatan kertas kerja
  6. Menyusun laporan keungan
  7. Membuat jurnal penutup
  8. Penutupan buku besar
  9. Neraca sisa/saldo setelah penutupan
  10. Membuat jurnal pembalik

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Secara umum bentuk siklus akuntansi perusahaan dagang adalah sebagai berikut:

1. Tahap Pencatatan
    1.1 Transaksi/Bukti transaksi
    1.2 Mencatat transaksi ke dalam:
          - Jurnal Umum
          - Jurnal Khusus
             1. Jurnal penerimaan kas
             2. Jurnal pengeluaran kas
             3. Jurnal pembelian
             4. Jurnal Penjualan
          - Buku Besar Pembantu
             1. Piutang usaha
             2. Hutang usaha
             3. Persediaan
    1.3 Pemindahbukuan ke Buku Besar

2. Tahap Pengiktisaran
    2.1 Membuat Neraca Sisa
    2.2 Membuat Jurnal Penyesuaian
    2.3 Membuat Kertas Kerja

3. Tahap Pelaporan
    3.1 Perhitungan rugi laba
    3.2 Perubahan ekuitas
    3.3 Neraca

    2.4 Jurnal penutup
    2.4 Menutup buku besar
    2.6 Neraca saldo setelah penutupan
    2.7 Jurnal Pembalik

Setelah mengetahui perbedaan siklus akuntansi perusahaan barang dan siklus akuntansi perusahaan jasa, ketahui pula beberapa pengertian siklus dari beberapa ahli yang menjadi rujukan defenisi akuntansi internasional

Pengertian Akutansi

Siklus akuntansi itu pertama pasti ada suatu transaksi2 tertentu yang kemudian terdapat suatu bukti2. Bukti2 ini bisa berupa struk, kuintansi, faktur, nota, bill, pokonya berbentuk bukti-bukti transaksilah. Dan setelah itu dari bukti-bukti transaksi itulah dibuat suatu jurnal oleh pembuat laporan keuangan. (jurnal itu pengertiannya yaitu suatu cerita tertentu didalam suatu kegiatan usaha, contoh pembelian aktiva tetap, dll)
Setalah dijurnal dalam bentuk akun2 tertentu kemudian dibuat jurnal umum dan khusus, (keterangan “jurnal umum” yaitu semua akun-akun disatukan dalam suatu jurnal umum, keterangan “jurnal khusus” yaitu terdapat pengklasifikasian akun-akunnya). Dalam jurnal khusus terdapat 4 jurnal yaitu:
  1. jurnal penerimaan kas,
  2. jurnal pengeluaran kas,
  3. jurnal pembelian, dan
  4. jurna penjualan.
Masing-masing akun dimasukan kedalam jurnal yang sesuai. Setelah itudiposting ke buku besar, perlu diingat untuk memudahkan perlu adanyabuku pembantu, agar memudahkan pihak yang berkepentingannya.
Setelah di posting ke buku besar, kemudian dibuatlah neraca lajur(worksheet) didalam tabel tersebut terdapat neraca, ayat jurnal penyesuaian, laporan laba/rugi dan neraca disesuaikan. Setelah semuanya balance, dibuatlah suatu laporan kuangan yang pertama Neraca. Neraca ini terdiri dari aktiva, kewajiban, dan modal, semua ini sisa per akhir tahun tertentu. Selain neraca ada juga laporan laba/rugi yang merupakan seluruh pendapatan yang dihasilkan dikurangi dengan biaya-biaya tertentu yang akhirnya menghasilkan laba/rugi, kalau laba sebelumnya harus dikurangi dengan pajak barulah perusahaan tertentu mendapatkan laba bersihnya (net income).

Selain itu juga ada laporan arus kas, laporan ini menunjukan penerimaan dan pengeluaraan suatu kas. Ada 3 kegiatan dalam laporan arus kas yaitu:
  1. kegiatan operasi maksudnya pengeluaran atau penerimaan kas dari kegiatan sehari-hari perusahaan tertentu.
  2. kegiatan investasi yaitu pengeluaran dan peneriman aktiva yang berbentuk aktiva tetap (bersifat jangka panjang) misalanya mesin, gedung, tanah, dll.
  3. pendanaan maksudnya penerimaan dan pengeluaran kas yang bersifat memodalkan perusahaan atau mendanakan perusahaan tertentu.